Jakarta - Dewan Kehormatan Partai Demokrat akan memeriksa dan mengumpulkan keterangan anggota fraksi yang walk out saat rapat paripurna RUU Pilkada Jumat (26/9) dini hari. Hal ini terkait asal usul perintah walk out.
"Sekarang ini sudah disampaikan Pak Amir Syamsuddin bahwa dewan kehormatan akan melakukan pemeriksaan apa sebenarnya yang terjadi tanggal 25-26 September itu," kata anggota Fraksi Demokrat di DPR Ramadhan Pohan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2014).
Ramadhan menambahkan, aksi walk out diambil oleh Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf karena pilkada langsung dengan 10 perubahan usulan partai berlambang mercy ini tak masuk opsi voting. Hanya pilkada langsung atau tidak langsung yang masuk opsi voting saat paripurna.
"Kalau menurut ketua fraksi, dalam lobi 4 jam itu fraksi sudah berjuang meng-golkan opsi pilkada langsung dengan 10 perubahan untuk masuk opsi voting paripurna," ujar Ramadhan.
Sementara terkait isu Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang memberi komando walk out, Ramadhan tak membantah namun juga tak membenarkan. Menurutnya, SBY hanya menginstruksikan untuk meloloskan pilkada langsung dengan 10 perubahan.
"Instruksinya (SBY) memenangkan pilkada langsung dengan 10 perubahan. Jangan kan untuk dipilih, ke voting saja tidak berhasil. Tapi saya mendengarkan itu dalam konteks non formal. Formalnya nanti dewan kehormatan yang mengkaji," tutup Pohan.
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB(vid/mok)